Pendataan dan Validasi Kartu Jakarta Pintar di Sekolah SMAN 41 Tanjung Priok dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia
Kelas : LC32
Dosen : NOOR RACHMAT - D1119
Waktu : Jumat, 16-10-2015
Pukul : 08:00 - 14:00
Lokasi : SMAN 41 Tanjung Priok Jakarta
Team yang Hadir:
Ketua : Jason Prasetio 1701293194
Anggota : - Chandra Dyah A 1701292595
- Fabian Justin 1701291724
- Ivan Willyanto 1701295142
- Kenny Junaidi 1701305912
- Meita S 1701295810
- Oktavius Christian S 1701306266
- Stephen TJ 1701296284
- Webrika Nadia 1601274282
Bagian Isi
A. Character Building Professional Development - Topic 2 - Ethics Theory
Dalam kehidupan sehari-hari selalu ada kegiatan dan perbuatan yang kita lakukan, perbuatan ini dinilai oleh orang lain dan terkadang dengan pertimbangan etis yang ada.
Pada topik ini yang akan dibahas adalah mengenai jenis dari teori-teori etika dan prinsip normatif yang ada.
A. Teori Etika
Teori-teori etika terbagi menjadi 4 secara umum, masing-masing memiliki pandangan yang berbeda untuk menilai suatu perbuatan etis atau tidaknya. Keempat teori itu adalah Teori Utilitarianisme, Teori Deontologi, Teori Hak, dan Teori Keutamaan.1. Teori Utilitarianisme
- Teori ini dikembangkan oleh Jeremy Bentham dan Stuart Mill
- Secara Etimologis arti utilis adalah "bermanfaat"
- Sehingga menurut penganut teori ini perbuatan etis adalah perbuatan yang bermanfaat atau membawa kebahagiaan bagi SEBAGIAN BESAR orang.
- Teori ini dikembangkan oleh Emmanuel Kant
- Berasal dari bahasa Yunani, Deon = Kewajiban
- Menurut teori ini dasar etis atau tidaknya adalah dinilai berdasarkan kewajiban. Contohnya ketika kita meminjam buku, kita mengembalikannya kembali karena KEWAJIBAN bukan karena takut denda.
- Jadi fokus dari teori ini adalah motivasinya melakukan sesuatu, berbeda dengan teori Utilitarianisme yang berfokus pada optimalisasi suatu hasil.
- Menurut Ross ada 7 kewajiban moral:
- To keep promises and tell the truth
- To right the wrongs that one has inflicated with others
- To distribute goods justly
- To improve the lot of others with respect
- To improve oneself with respect to virtue and intelligence
- To exhibit gratitude when appropriate
- To avoid injury to others
- Pengembangan dari teori kewajiban atau deontologi
- Cocok dalam kondisi lingkungan yang demokratis
- Kant menyebutkan bahwa manusia adalah tujuan dari dirinya sendiri, oleh karena itu tidak boleh dipergunakan sebagai sarana mencapai tujuan orang lain.
Berfokus mengenai "apa yang seharusnya kita lakukan?"
- Teori keutamaan memperhatikan sikap dan akhlak seseorang
- 4 keutamaan dalam bisnis adalah Kejujuran, Fairness, Kepercayaan dan Keuletan.
B. Prinsip Normatif
Beberapa Prinsip normatif diantaranya adalah:01. Prinsip Sikap Baik / The Principle of Benevolence
- Prinsip bahwa kita semua harus bersikap baik, moral yang paling dasar disebut juga prima facie
- Dilakukan tidak hanya kepada manusia, tetapi ppada semua yang ada
- Praktek minimal dari prinsip pertama.
- Meskipun tidak dapat memajukan, setidaknya tidak melakukan hal yang merusak.
- Meskipun demikian manusia harusnya berusaha melakukan hal yang positif
- Prinsip pengembangan dari prinsip pertama, melakukan yang baik dan positif
- Tindakan yang menguntungkan orang banyak atau membawa kebahagiaan bagi orang banyak BELUM TENTU secara moral itu BAIK atau POSITIF.
- Oleh karena itu prinsip utilitarianisme harus diimbangi dengan prinsip ini.
- Prinsip sikap baik tidak mengajarkan bagaimana caranya membagi kebaikan
- Ada kemungkinan bahwa ketika kita melakukan teori utilitarianisme, bertentangan dengan prinsip keadilan.
- Keadilan memiliki dua jenis yaitu Retributif dan Distributif.
- Keadilan harus diimbangi dengan kewajiban : belas kasihan dan cinta terhadap sesama
- Mengusahakan keadilan tanpa memperhatikan kewajiban dari keadilan = USAHA TIMPANG
- Prinsip menghormati kebebasan manusia untuk memilih dan menentukan dirinya dan bertindak tanpa paksaan di luar dirinya.
- Meskipun demikian kebebasan dari prinsip otonomi bukan berarti boleh melanggar dan merugikan orang lain.
- Di jaman modern, orang malah lebih cenderung mau diatur dan dikendalikan, dikendalikan arus massal, seperti teknologi dan trend, mengikuti opini publik dan diperbudak mesin.
- Prinsip otonomi diimbangi dengan hormat kepada hak orang lain
Source : Character Building Professional Development - BINUS University
Prepared by : Yustinus Suhardi Ruman, S.Fil. , M.Si , Murty Magda Pane, ST. , M.Si , Linus Kali Palindangan, S.S. , M.Si
Prepared by : Yustinus Suhardi Ruman, S.Fil. , M.Si , Murty Magda Pane, ST. , M.Si , Linus Kali Palindangan, S.S. , M.Si
B. Persiapan melakukan kegiatan Pendataan dan Validasi Kartu Jakarta Pintar di Sekolah SMAN 41 Tanjung Priok
- Selasa, 13/10/2015 Ketua Kelompok menghubungi pihak SMAN 41 untuk meminta izin dan mensosialisasikan tentang adanya kunjungan dari mahasiswa binus untuk melakukan survey / pendataan para siswa dan siswi di SMAN 41 yang menerima KJP
mengirimkan FAX ke pihak SMAN 41 untuk membuktikan bahwa kami sebagai mahasiswa binus benar terbukti ikut serta dalam kegiatan Pendataan dan Validasi Kartu Jakarta Pintar di Sekolah SMAN 41 Tanjung Priok
- Kamis, 15/10/2015 melakukan sosialisasi kelompok untuk memberikan informasi apa saja yang akan di lakukan di SMAN 41, memfotokopi form - form yang akan di bagikan kepada siswa dan siswi yang menerima KJP
memberikan informasi kepada tim untuk melakukan pendekatan secara presuasif agar kondisi para siswa dan siswi SMAN 41 tetap kondusif dan nyaman dengan kehadiran kita sebagai surveyor,
memberikan informasi untuk juga menerapkan teori etik ketika berbicara dengan orang lain, baik kepada guru ataupun siswa dan siswi SMAN 41 untuk menjaga nama baik diri kita sendiri dan nama baik Universitas Bina Nusantara
C. Metode pengajaran yang kami terapkan adalah sistem mentoring
karena menurut kami sistem mentoring akan lebih nyaman dan baik di gunakan untuk pendekatan presuasif. pengajaran sistem mentoring lebih santai dan lebih mudah di terapkan di banding penerapan sistem classroom. kami menggunakan sistem mentoring agar lebih memudahkan untuk mengambil informasi dan mudah membuka pembicaraan dengan siswa atau siswi yang biasanya akan tertutup kepada orang yang tidak di kenalnya.
kelemahan sistem mentoring ini adalah, beberapa siswa dan siswi yang mempunyai sifat yang kurang baik, kurang menghargai kami sebagai surveyor, mereka bersikap sedikit nakal dengan menanyakan hal hal yang di luar topik KJP, ataupun topik di luar hal hal yang berbau Universitas Bina Nusantara
* Foto foto saat kami melakukan kegiatan di SMAN 41 Tanjung Priok*
Foto dengan Kepala Sekolah dan Kepala TU SMAN 41 Tanjung Priok
Photo by Christian Saputra
D. untuk laporan form KJP akan di laporkan masing masing anggota kelompok
E. Form Evaluasi