Kamis, 03 Desember 2015

Pendataan dan Validasi Data 8355 di Sekolah SMAN 41 Tanjung Priok  dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia 





Kelas                     :  LC32
Dosen                    : NOOR RACHMAT - D1119
Waktu                   :  Jumat, 13-11-2015
Pukul                    :  13:00 - 15:00
Lokasi                   :  SMAN 41 Tanjung Priok Jakarta


Team yang Hadir:

Ketua                    :  Jason Prasetio                      1701293194


Anggota             : - Chandra Dyah A                 1701292595
                                - Fabian Justin                       1701291724
                                - Ivan Willyanto                     1701295142
                                - Kenny Junaidi                     1701305912
                                - Oktavius Christian S          1701306266
                                - Stephen TJ                           1701296284
                                - Willy Chandra                     1701305925


Team yang Tidak Hadir : -Meita Sunarso               1701295810
                                       - Webrika Nadia              1601274282
                                       - Ivan Willyanto               1701305925
                                       




Bagian Isi

A. Character Building Professional Development - Topic 2 - Ethics Theory


Dalam kehidupan sehari-hari selalu ada kegiatan dan perbuatan yang kita lakukan, perbuatan ini dinilai oleh orang lain dan terkadang dengan pertimbangan etis yang ada.
Pada topik ini yang akan dibahas adalah mengenai jenis dari teori-teori etika dan prinsip normatif yang ada.

A. Teori Etika

Teori-teori etika terbagi menjadi 4 secara umum, masing-masing memiliki pandangan yang berbeda untuk menilai suatu perbuatan etis atau tidaknya. Keempat teori itu adalah Teori Utilitarianisme, Teori Deontologi, Teori Hak, dan Teori Keutamaan.

1. Teori Utilitarianisme
  • Teori ini dikembangkan oleh Jeremy Bentham dan Stuart Mill
  • Secara Etimologis arti utilis adalah "bermanfaat"
  • Sehingga menurut penganut teori ini perbuatan etis adalah perbuatan yang bermanfaat atau membawa kebahagiaan bagi SEBAGIAN BESAR orang.
2. Teori Deontologi atau Duty-Based Ethics
  • Teori ini dikembangkan oleh Emmanuel Kant
  • Berasal dari bahasa Yunani, Deon = Kewajiban
  • Menurut teori ini dasar etis atau tidaknya adalah dinilai berdasarkan kewajiban. Contohnya ketika kita meminjam buku, kita mengembalikannya kembali karena KEWAJIBAN bukan karena takut denda.
  • Jadi fokus dari teori ini adalah motivasinya melakukan sesuatu, berbeda dengan teori Utilitarianisme yang berfokus pada optimalisasi suatu hasil.
  • Menurut Ross ada 7 kewajiban moral: 
  1. To keep promises and tell the truth
  2. To right the wrongs that one has inflicated with others
  3. To distribute goods justly
  4. To improve the lot of others with respect
  5. To improve oneself with respect to virtue and intelligence
  6. To exhibit gratitude when appropriate
  7. To avoid injury to others
3. Teori Hak atau Rights-Based Ethics
  • Pengembangan dari teori kewajiban atau deontologi
  • Cocok dalam kondisi lingkungan yang demokratis
  • Kant menyebutkan bahwa manusia adalah tujuan dari dirinya sendiri, oleh karena itu tidak boleh dipergunakan sebagai sarana mencapai tujuan orang lain.
4. Teori Keutamaan
Berfokus mengenai "apa yang seharusnya kita lakukan?"
  • Teori keutamaan memperhatikan sikap dan akhlak seseorang
  • 4 keutamaan dalam bisnis adalah Kejujuran, Fairness, Kepercayaan dan Keuletan.

B. Prinsip Normatif

Beberapa Prinsip normatif diantaranya adalah:
01. Prinsip Sikap Baik / The Principle of Benevolence
  • Prinsip bahwa kita semua harus bersikap baik, moral yang paling dasar disebut juga prima facie
  • Dilakukan tidak hanya kepada manusia, tetapi ppada semua yang ada
02. Prinsip Prinsip Tidak Melakukan yang Jahat atau Merusak / The Principle of Non-Maleficence
  • Praktek minimal dari prinsip pertama.
  • Meskipun tidak dapat memajukan, setidaknya tidak melakukan hal yang merusak.
  • Meskipun demikian manusia harusnya berusaha melakukan hal yang positif
03. Prinsip Melakukan yang Baik / The Principle of Beneficence
  • Prinsip pengembangan dari prinsip pertama, melakukan yang baik dan positif
  • Tindakan yang menguntungkan orang banyak atau membawa kebahagiaan bagi orang banyak BELUM TENTU secara moral itu BAIK atau POSITIF.
  • Oleh karena itu prinsip utilitarianisme harus diimbangi dengan prinsip ini.
04. Prinsip Keadilan / The Principle of Justice
  • Prinsip sikap baik tidak mengajarkan bagaimana caranya membagi kebaikan
  • Ada kemungkinan bahwa ketika kita melakukan teori utilitarianisme, bertentangan dengan prinsip keadilan.
  • Keadilan memiliki dua jenis yaitu Retributif dan Distributif.
  • Keadilan harus diimbangi dengan kewajiban : belas kasihan dan cinta terhadap sesama
  • Mengusahakan keadilan tanpa memperhatikan kewajiban dari keadilan = USAHA TIMPANG
05. Prinsip Otonomi / The Principle of Autonomy
  • Prinsip menghormati kebebasan manusia untuk memilih dan menentukan dirinya dan bertindak tanpa paksaan di luar dirinya.
  • Meskipun demikian kebebasan dari prinsip otonomi bukan berarti boleh melanggar dan merugikan orang lain.
  • Di jaman modern, orang malah lebih cenderung mau diatur dan dikendalikan, dikendalikan arus massal, seperti teknologi dan trend, mengikuti opini publik dan diperbudak mesin.
  • Prinsip otonomi diimbangi dengan hormat kepada hak orang lain
Source : Character Building Professional Development - BINUS University
Prepared by : Yustinus Suhardi Ruman, S.Fil. , M.Si , Murty Magda Pane, ST. , M.Si , Linus Kali Palindangan, S.S. , M.Si

B.  Persiapan Mengambil surat pernyataan  Data 8355 di Sekolah SMAN 41 Tanjung Priok  

- Selasa, 11-11-2015  Ketua Kelompok menghubungi pihak SMAN 41 untuk mengkorfirmasi kepada pihak sekolah SMAN 41 untuk mempersiapkan data data yang akan kami perlukan


- Jumat, 13-11-2015  datang ke SMAN 41 dan bertemu dengan kepala sekolah dan operator untuk Mengambil Surat Pernyataan bahwa data 8355 yang ada di SMAN 41 sama dengan data yang ada di dinas


Foto setelah mengambil surat pernyataan di SMAN 41 Tanjung Priok





D. untuk surat pernyataan akan di kumpulkan oleh ketua kelompok
Pendataan dan Validasi Data 8355 di Sekolah SDN Duri Kepa 04 Petang dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia 






Kelas                     :  LC32
DOSEN                    : NOOR RACHMAT - D1119
Waktu                   :  Rabu, 21-10-2015
Pukul                    :  08:00 - 12:00
Lokasi                   :  SDN Duri Kepa 04 Petang


Team yang Hadir:

Ketua                    :  Jason Prasetio                      1701293194


Anggota             : - - Chandra Dyah A                 1701292595
                                - Fabian Justin                       1701291724
                                - Ivan Willyanto                     1701295142
                                - Kenny Junaidi                     1701305912
                                - Meita S                                 1701295810
                                - Oktavius Christian S          1701306266
                                - Stephen TJ                           1701296284
                                - Webrika Nadia                    1601274282
                                - Willy Chandra                     1701305925

                                       






Bagian isi

A. Character Building Professional Development - Topic 4 - Pengambilan Keputusan Etis

Mengapa memerlukan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pertimbangan etis?
Di dalam dunia kerja, seorang manajer yang biasanya membuat keputusan membutuhkan pertimbangan etis karena keputusan manajer akan menjadi standar atau mempengaruhi seluruh bawahan dan organisasinya. Selain itu manajer sendiri berada dalam pengawasan apakah sudah mengambil keputusan yang benar atau belum.


Seorang manager harus memiliki karakter etis yang kuat, dan habit dari pemimpin etis yang kuat adalah:
  1. Memiliki karakter personal yang kuat
  2. Memiliki kemauan yang kuat untuk melakukan yang benar
  3. Bersifat proaktif
  4. Mempertimbangkan kepentingan stakeholders
  5. Menjadi role model bagi organisasi
  6. Transparan dan aktif dalam pembuatan keputusan organisasi
  7. Mengambil pandangan holistik mengenai budaya etis perusahaan

Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Etis

  1. Intensitas Isu Etis, seberapa banyak kita terlibat dalam pengambilan keputusan etis, ditentukan dari keluarga, tempat kerja, agama, profesi dan sebagainya.
  2. Faktor Individual, berkaitan dengan nilai-nilai yang dipegang sendiri melalui pergaulan dan sosialisasi.
  3. Faktor Organisasi, berkaitan dengan budaya organisasi, peraturan yang berlaku dan nilai-nilai yang dijunjung organisasi.
  4. Kesempatan atau Peluang, kondisi organisasi membatasi perilaku etis atau tidak etis.
Contoh isu etis di tempat kerja misalnya diskriminasi, nepotisne, kejujuran , konflik kepentingan, dan sebagainya. Oleh karena itu dalam pekerjaan pun kita harus melakukan pengambilan keputusan etis.


PEDOMAN Pengambilan Keputusan

3 Langkah pedoman saat mengambil keputusan:
    Mengambil keputusan dengan proses P.E.A.C.E
      • P . Problem : Identifikasi problemnya apa, cermati dan selubungi inti masalahnya dengan jernih.
      • E . Emotion : Tenangkan emosi, jangan mengambil keputusan pada saat emosi negatif atau emosi positif meluap-luap. harus dalam keadaan tenang dan netral.
      • A . Analysis : Analisis masalahnya, kapan masalah terjadi? dampaknya apa? siapa yang harus dimintai pertolongan? akibat kepada orang lainnya? adakah kerugian jika saya melakukan ini?dsb.
      • C . Contemplation : Tahap ini, sudah mendapatkan alternatif keputusan, dan pikirkan secara mental dengan tenang dan bayangkan pengambilan keputusan tersebut.
      • E. Equilibrium : Sudah mengambil satu keputusan, apabila hati tenang maka lakukan, apabila hati tidak kunjung tenang, ulangi atau tinjau dari awal.
      Menguji keputusan dengan E.T.H.I.C.S
      • E . Explore : Mempertimbangkan alternatif penyelesaian atau keputusan yang lain
      • T . Truth : Apabila berada pada situasi tertentu, kebenaran harus selalu diutamakan.
      • H . Honor : Apakah keputusan ini terhormat? bukan bentuk lari dari tanggung jawab?
      • I . Identity : Ketahui posisi anda, misalnya anda seorang manajer, apakah keputusan anda sebagai manajer sudah tepat? bagaimana dampaknya terhadap perusahaan? semakin senior anda di dalam pekerjaan = semakin keputusan anda berpengaruh
      • C . Conscience : Diuji dengan hati yang nurani, apakah ini benar? 
      • S . Stakeholder : Pertimbangkan keputusan kita dan akibatnya bagi keluarga kita, orang lain, teman dan sebagainya.
      Melakukan 7 pedoman Robbins dan Husker
      Pedoman yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan:
      1. Pahami Kebijakan etik organisasi anda, apa yg diperbolehkan dan apa yang tidak
      2. Antisipasi konflik yang tidak etis
      3. Berpikir sebelum Bertindak
      4. Mempertimbangkan konsekuensinya
      5. Minta pendapat orang lain
      6. Jangan membiarkan diri terisolasi
      7. Lakukan yang anda yakini benar
      Pertimbangan isu etis digunakan langkah:
      1. Kumpulkan fakta sebanya mungkin
      2. Identifikasi isu etis dari fakta
      3. Identifikasi kelompok yang dipengaruhi isu etis tersebut
      4. Identifikasi konsekuensi yang terjadi
      5. Pertimbangkan karakter dan integritas anda, prinsip anda, ajaran agama anda, dsb
      6. Berpikir kreatif
      7. Periksa intuisi pribadi 
      8. Bersiaplah untuk membela tindakan anda sendiri

      Source : Character Building Professional Development - BINUS University
      Prepared by : Yustinus Suhardi Ruman, S.Fil. , M.Si , Murty Magda Pane, ST. , M.Si , Linus Kali Palindangan, S.S. , M.Si

      B.  Persiapan melakukan kegiatan Pendataan dan Validasi Data 8355 di SDN Duri Kepa 04 Petang

      - Senin, 19-10-015  Ketua Kelompok menghubungi pihak SDN Duri Kepa 04 Petang 
      untuk meminta izin dan mensosialisasikan tentang adanya kunjungan dari mahasiswa binus untuk melakukan survey / pendataan data 8355 di sekolah tersebut


      - Rabu, 21-10-2015  datang ke 
      SDN Duri Kepa 04 Petang  dan bertemu dengan kepala sekolah dan operator untuk meminta izin
       untuk mendata data 8355

      menerapkan teori etik  ketika berbicara dengan orang lain, baik kepada guru ataupun siswa dan siswi SMAN 41 untuk menjaga nama baik diri kita sendiri dan nama baik Universitas Bina Nusantara


      C. Metode Pengajaran :


      Tidak ada metode pengajaran yang kami gunakan karena kami hanya bertemu kepala sekolah dan operator sekolah



      * Foto foto saat kami melakukan kegiatan di SDN Duri Kepa 04 Petang*




      Foto dengan Kepala Sekolah SDN Duri Kepa 03 Pagi

      foto by: Webrika Nadia

      D. Tidak ada Laporan Validasi data Kartu Jakarta Pintar 

       Mereka Tidak mau di data ulang karena pihak sekolah sudah merasa di data oleh Kelompok Binus lainnya


      E. Form Evaluasi 




      Pendataan dan Validasi Kartu Jakarta Pintar di Sekolah SDN Duri Kepa 04 Petang dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia 





      Kelas                     :  LC32
      Dosen                    : NOOR RACHMAT - D1119
      Waktu                   :  Rabu, 21-10-2015
      Pukul                    :  08:00 - 11:30
      Lokasi                   :  SDN Duri Kepa 04 Petang


      Team yang Hadir:

      Ketua                    :  Jason Prasetio                      1701293194



      Anggota               : - Chandra Dyah A                 1701292595
                                      - Fabian Justin                       1701291724
                                      - Ivan Willyanto                     1701295142
                                      - Kenny Junaidi                     1701305912
                                      - Meita S                                 1701295810
                                      - Oktavius Christian S          1701306266
                                      - Stephen TJ                           1701296284
                                      - Webrika Nadia                    1601274282
                                      - Willy Chandra                     1701305925






      Bagian isi


      A. Character Building Professional Development - Topic 4 - Pengambilan Keputusan Etis

      Mengapa memerlukan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pertimbangan etis?
      Di dalam dunia kerja, seorang manajer yang biasanya membuat keputusan membutuhkan pertimbangan etis karena keputusan manajer akan menjadi standar atau mempengaruhi seluruh bawahan dan organisasinya. Selain itu manajer sendiri berada dalam pengawasan apakah sudah mengambil keputusan yang benar atau belum.


      Seorang manager harus memiliki karakter etis yang kuat, dan habit dari pemimpin etis yang kuat adalah:
      1. Memiliki karakter personal yang kuat
      2. Memiliki kemauan yang kuat untuk melakukan yang benar
      3. Bersifat proaktif
      4. Mempertimbangkan kepentingan stakeholders
      5. Menjadi role model bagi organisasi
      6. Transparan dan aktif dalam pembuatan keputusan organisasi
      7. Mengambil pandangan holistik mengenai budaya etis perusahaan

      Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Etis

      1. Intensitas Isu Etis, seberapa banyak kita terlibat dalam pengambilan keputusan etis, ditentukan dari keluarga, tempat kerja, agama, profesi dan sebagainya.
      2. Faktor Individual, berkaitan dengan nilai-nilai yang dipegang sendiri melalui pergaulan dan sosialisasi.
      3. Faktor Organisasi, berkaitan dengan budaya organisasi, peraturan yang berlaku dan nilai-nilai yang dijunjung organisasi.
      4. Kesempatan atau Peluang, kondisi organisasi membatasi perilaku etis atau tidak etis.
      Contoh isu etis di tempat kerja misalnya diskriminasi, nepotisne, kejujuran , konflik kepentingan, dan sebagainya. Oleh karena itu dalam pekerjaan pun kita harus melakukan pengambilan keputusan etis.


      PEDOMAN Pengambilan Keputusan

      3 Langkah pedoman saat mengambil keputusan:
        Mengambil keputusan dengan proses P.E.A.C.E
          • P . Problem : Identifikasi problemnya apa, cermati dan selubungi inti masalahnya dengan jernih.
          • E . Emotion : Tenangkan emosi, jangan mengambil keputusan pada saat emosi negatif atau emosi positif meluap-luap. harus dalam keadaan tenang dan netral.
          • A . Analysis : Analisis masalahnya, kapan masalah terjadi? dampaknya apa? siapa yang harus dimintai pertolongan? akibat kepada orang lainnya? adakah kerugian jika saya melakukan ini?dsb.
          • C . Contemplation : Tahap ini, sudah mendapatkan alternatif keputusan, dan pikirkan secara mental dengan tenang dan bayangkan pengambilan keputusan tersebut.
          • E. Equilibrium : Sudah mengambil satu keputusan, apabila hati tenang maka lakukan, apabila hati tidak kunjung tenang, ulangi atau tinjau dari awal.
          Menguji keputusan dengan E.T.H.I.C.S
          • E . Explore : Mempertimbangkan alternatif penyelesaian atau keputusan yang lain
          • T . Truth : Apabila berada pada situasi tertentu, kebenaran harus selalu diutamakan.
          • H . Honor : Apakah keputusan ini terhormat? bukan bentuk lari dari tanggung jawab?
          • I . Identity : Ketahui posisi anda, misalnya anda seorang manajer, apakah keputusan anda sebagai manajer sudah tepat? bagaimana dampaknya terhadap perusahaan? semakin senior anda di dalam pekerjaan = semakin keputusan anda berpengaruh
          • C . Conscience : Diuji dengan hati yang nurani, apakah ini benar? 
          • S . Stakeholder : Pertimbangkan keputusan kita dan akibatnya bagi keluarga kita, orang lain, teman dan sebagainya.
          Melakukan 7 pedoman Robbins dan Husker
          Pedoman yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan:
          1. Pahami Kebijakan etik organisasi anda, apa yg diperbolehkan dan apa yang tidak
          2. Antisipasi konflik yang tidak etis
          3. Berpikir sebelum Bertindak
          4. Mempertimbangkan konsekuensinya
          5. Minta pendapat orang lain
          6. Jangan membiarkan diri terisolasi
          7. Lakukan yang anda yakini benar
          Pertimbangan isu etis digunakan langkah:
          1. Kumpulkan fakta sebanya mungkin
          2. Identifikasi isu etis dari fakta
          3. Identifikasi kelompok yang dipengaruhi isu etis tersebut
          4. Identifikasi konsekuensi yang terjadi
          5. Pertimbangkan karakter dan integritas anda, prinsip anda, ajaran agama anda, dsb
          6. Berpikir kreatif
          7. Periksa intuisi pribadi 
          8. Bersiaplah untuk membela tindakan anda sendiri

          Source : Character Building Professional Development - BINUS University
          Prepared by : Yustinus Suhardi Ruman, S.Fil. , M.Si , Murty Magda Pane, ST. , M.Si , Linus Kali Palindangan, S.S. , M.Si

          B.  Persiapan melakukan kegiatan Pendataan dan Validasi Data Kartu Jakarta Pintar di SDN Duri Kepa 04 Petang

          - Senin, 19-10-015  Ketua Kelompok menghubungi pihak SDN Duri Kepa 04 Petang 
          untuk meminta izin dan mensosialisasikan tentang adanya kunjungan dari mahasiswa binus untuk melakukan survey / pendataan para siswa dan siswi di SDN Duri Kepa 04 Petang yang menerima KJP


          mengirimkan FAX ke pihak 
           SDN Duri Kepa 04 Petang  untuk membuktikan bahwa kami sebagai mahasiswa binus benar terbukti ikut serta dalam kegiatan Pendataan dan Validasi Kartu Jakarta Pintar di Sekolah SDN Duri Kepa 04 Petang


          - Rabu, 21-10-2015  datang ke 
          SDN Duri Kepa 04 Petang  dan bertemu dengan kepala sekolah dan operator untuk meminta izin mendata anak yang menerima KJP, 

          ternyata sekolah SDN Duri Kepa 04 Petang sudah di gabung dengan SDN Duri Kepa 03 Pagi, dan menjadi SDN Duri Kepa 03 Pagi. dan ternyata sudah ada kelompok lain yang mendata dan melakukan validasi data Kartu Jakarta Pintar di SDN Duri Kepa 03 Pagi

          menerapkan teori etik  ketika berbicara dengan orang lain, baik kepada guru ataupun siswa dan siswi SMAN 41 untuk menjaga nama baik diri kita sendiri dan nama baik Universitas Bina Nusantara


          C. Metode Pengajaran :


          Tidak ada metode pengajaran yang kami gunakan karena kami hanya bertemu kepala sekolah dan operator sekolah



          * Foto foto saat kami melakukan kegiatan di SDN Duri Kepa 04 Petang*







          Foto dengan Kepala Sekolah SDN Duri Kepa 03 Pagi

          foto by : Webrika Nadia


          D. Tidak ada Laporan Validasi data Kartu Jakarta Pintar 

           Mereka Tidak mau di data ulang karena pihak sekolah sudah merasa di data oleh Kelompok Binus lainnya,

          E. Form Evaluasi